Selasa, 08 September 2015

Sharing Pengalaman Kuliah Di POLMAN Bandung #2 Geografis

Kali ini gw bakal kupas tuntas POLMAN Bandung (Dulu bernama PMS - ITB) dari sudut pandangmahasiswa alumni. Fokus pembahasan kita bisa dilihat di MindMap dibawah :
Setelah part 1 membahas sejarah, kali ini kita bahas dari segi geografis. 

Polman bandung beralamat di Jalan Kanayakan No. 21, Dago, Jawa Barat 40135. Jalan kanayakan sendiri dapat dicapai dari jalan dago. Lokasi masuknya tepat sebelum Borma Dago jika kita dari arah simpang dago. Seluruh kegiatan perkuliahan, administrasi, dan produksi dilakukan di tempat ini. Dulu memang sempat ada kelas yang proses belajarnya dilakukan di institusi lain misalnya suatu institusi di jalan Gatsu dan di Cimahi, namun rogram tersebut sudah dihentikan. 
Luas wilayah polman bandung yaitu 4 hektar dimana hanya setengahnya saja yang digunakan untuk perkuliahan. sedangkan sisanya biasa disebut lembah Rekawanawaluya dimana terdapat lapangan beberapa olahraga. Lingkungan disekitar Polman Bandung terbilang kondusif untuk perkuliahan. Dengan melihat pada gambar dibawah, sisi atas dan kiri berbatasan dengan rumah penduduk, banyak diantaranya yang menyediakan tempat kost bagi mahasiswa. Kost di area ini harganya bervariasi tetapi masih terjangkau, hanya saja beberapa kost mengalami kesulitan sinyal internet (khususnya pengguna mentari dan tri seperti saya yang harus menjulurkan modem keluar jendela demi mendapat sinyal, kecuali bagi pengguna operator telkomsel) Sisi bawah merupakan komplek perumahan dosen dan sisi kanan merupakan komplek perumahan mewah.

Sekarang kita bahas mengenai detail area
Ada apa aja di POLMAN ?
Gambar diatas merupakan wilayah Polman Bandung beserta spot penting, yaitu :

1. Lembah dekat pintu keluar
Tempat parkir motor mahasiswa, dari tempat ini mahasiswa  harus menaiki tangga untuk menuju area perkuliahan. Penulis berharapakan ada flying fox untuk turun dari gedung teori ke lembah parkir motor
2. Lembah lapangan bola
Tersedia fasilitas olahraga yaitu lapangan bola, basket, arena rock climbing, dan voli
3. Rupantama 
Bangunan 2 lantai. lantai 2 untuk seminar, lantai 1 untuk ruangan wadir dkk
4. Gedung Teori
Bangunan 4 lantai, lantai 1 untuk jurusan mekanik, lantai 2 untuk jurusan desain, lantai 3 untuk perkuliahan teori dan kantin, lantai 4 untuk jurusan mekatron
5. Bengkel Mekanik
Tempat praktek jurusan mekanik. Tersedia berbagai mesin mulai dari bubut & frais konvensional hingga CNC. Gedung ini baru saja direnov
6. Rinekamaya
Gedung 3 lantai, lantai 1 untuk lab bahasa, usm, pmw. Lantai 2 untuk perpustakaan. Lantai 3 untuk ruang auditorium
7. Bengkel Foundry
Tempat praktek jurusan pengecoran logam, kabarnya untuk mengoperasikan tanur di bengkel ini dibutuhkan listrik sekota bandung
8. Lapang Atas
Tersedia lapangan futsal dan kantin atas

Cuma segitu ? ya.. untuk kampus dengan 1011 mahasiswa, fasilitas tersebut sudah cukup :D

Postingan selanjutnya tengang jurusan, tunggu aja


Selasa, 01 September 2015

Sharing Pengalaman Kuliah Di POLMAN Bandung #1 Sejarah

Kali ini gw bakal kupas tuntas POLMAN Bandung (Dulu bernama PMS - ITB) dari sudut pandang mahasiswa alumni. Fokus pembahasan kita bisa dilihat di MindMap dibawah :

1. Sejarah
Logo PMS - ITB

A. PMS - ITB (Politeknik Mekanik Swiss - ITB)
Pada 1976 terjadi kerjasama bilateral antara Indonesia dan Swiss. Indonesia saat itu diwakili ITB dan Swiss diwakili oleh Swiss Contact. Inti kerjasama adalah pembentukan lembaga pendidikan politeknik di Indonesia. Dari sudut pandang Indonesia, hal ini sangat menguntungkan mengingat Swiss pada masa itu adalah salah satu kiblat industri dan terkenal akan kepresisiannya. (Presisi dapat diartikan kemampuan menghasilkan hasil yang sama / konsisten, hal ini sangat penting dalam produksi masal.

Kenapa Swiss mau berbaik hati membantu indonesia ? Tentunya ada motif bisnis dibalik ini semua, dengan pendidikan ala "Swiss", pada lulusan PMS - ITB akan menerapkan hal2 yang berasal dari Swiss misalnya standarisasi dan terbiasa menggunakan mesin buatan Swiss. Hal ini akan meningkatkan pangsa pasar dari mesin buatan Swiss.

Menurut cerita, generasi awal mahasiswa PMS - ITB sangat memuaskan, baik dari masa perkuliahan maupun setelah lulus. Pada masa perkuliahan, mahasiswa dimanjakan dengan instruktur yang mayoritas "impor" serta mesin dan fasilitas yang serba baru. Hal ini dibayar dengan kedisiplinan yang tinggi dan waktu kuliah yang menyita waktu karena katanya tingkat disiplin dan bobot perkuliahan masa awal PMS - ITB lebih ketat dibanding saat ini. Setelah lulus, mereka dimanjakan banyaknya tawaran pekerjaan bahkan ada yang sampai mengambil 2 pekerjaan sekaligus, pagi sampai siang, dan sore sampai malam. Bagi yang ingin menjadi dosen / instruktur tersedia beasiswa melimpah, beberapa sosok alumni PMS generasi awal yang berkarir di bidang pendidikan masih terdapat di POLMAN dan menduduki posisi strategis. Untuk yang tidak berkarir di bidang pendidikan, banyak yang sukses di bidang industri maupun berwiraswasta. Saat saya berdiskusi dengan teman sepulang magang semester 5, saya baru mengetahui bahwa banyak posisi teratas seperti GM, CEO, direktur, dan wadir diduduki oleh alumni PMS - ITB termasuk perusahaan tempat saya magang.

Yang lucu adalah angkatan pertama PMS - ITB dibuka setahun sebelum politeknik ini diresmikan, hal ini diakibatkan adanya aturan bahwa untuk meresmikan perguruan tinggi, perguruan tinggi tersebut disyaratkan sudah memiliki mahasiswa.

Nama PMS - ITB digunakan selama kerjasama dengan pemerintah Swiss masih berlangsung

B. Swiss Contact
Tidak banyak yang perlu dibahas, intinya Swiss Contact adalah lembaga pembangunan internasional yang didirikan oleh sektor swasta Swiss,

C. POLMAN Bandung

POLMAN Bandung (Politeknik Manufaktur Negeri Bandung) adalah nama baru PMS - ITB setelah kerjasama dengan Swiss berakhir. Logonya berubah menjadi segienam. Tidak banyak yang saya tahu mengenai perubahan ini selain nama dan logo.